Keistimewaan Hajar Aswad yang Tak Banyak Diketahui

Kategori : Features, Ditulis pada : 31 Juli 2024, 16:00:37

Berkunjung ke Baitullah guna menjalankan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tidak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini tentu menarik perhatian para jamaah karena memiliki banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu ini dibanding dengan batu-batu yang lain?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui, sehingga Anda bisa memahami kenapa umat muslim berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad saat melaksanakan ibadah haji dan umrah di Baitullah.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu Hitam yang Asalnya dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, yang umum kita lihat di sekitar. Hal ini dikarenakan batu ini bukan asli berasal dari bumi ataupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan ketika turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga dengan perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang berasal dari bumi ataupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad sebab batu ini berwarna hitam, nama ini diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang artinya hitam. Namun, tahukah Anda bahwa pada mulanya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah menjadi hitam sebab perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang berasal dari surga akan kembali ke surga sebelum hari akhir. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.

Cerita Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad diketemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam diletakkan di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini diantar langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, lalu ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum ditaruh di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah pertama kali Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Tetapi, Hajar Aswad sempat berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy berdebat hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang dikenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Lalu, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” lalu dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Kemudian, beliau berkata, “Hendaknya setiap kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesai sudah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu masih berusia 30 tahun. 

Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, akan tetapi batu yang sangat mulia bagi umat muslim. Ada beberapa keistimewaan yang pastinya dapat membuat Anda semakin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di Baitullah. Apa saja keutamaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang asalnya dari surga

Seperti penjelasan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemukan batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Berada di Masjidil Haram, di sisi Ka’bah

Keistimewaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Pastinya, Anda hanya dapat menjumpai Hajar Aswad ketika melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Pastinya, ini akan semakin memotivasi Anda untuk segera berangkat haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari rukun thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali bermula dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya merupakan sunnah Rasul

Hukum dari mengusap serta mencium Hajar Aswad adalah sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwa Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap serta mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat ataupun kemudharatan bagiku. Jika saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun enggan untuk melakukannya.”

Hal ini menegaskan bahwa tujuan menyentuh dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan menyangkal bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Menjadi saksi di hari kiamat bagi siapa saja yang menyentuh dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Wajar saja jika para jamaah haji dan umrah yang sedang melaksanakan ibadah ingin mengusap dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena kelak di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap serta menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di yaumul akhir dengan mata serta mulut yang dapat berbicara. Sebagai saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan benar ketika di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui. Semoga Anda semua diberikan kemampuan untuk melaksanakan ke Baitullah agar bisa menjadi salah satu orang yang berkesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, ya!

Chat Dengan Kami
built with : https://safar.co.id